Saturday, June 9, 2012

PROPOSAL PENELITIAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TURNAMEN (TGT) PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI MOJOSONGO III TAHUN PELAJARAN 2011/2012


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang disusun secara sistematik yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, menambah pengetahuan, membiasakan perilaku hidup sehat dan aktif, serta sikap sportif. Pendidikan jasmani merupakan bagian yang penting dari sistem pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan, maka pendidikan jasmani harus dilaksanakan dengan baik dan benar dalam suatu lembaga pendidikan. Pendidikan jasmani diajarkan dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bahkan di Perguruan Tinggi.
Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang dilaksanakan di sekolah memiliki peranan sangat penting yaitu: memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Hal tersebut bertujuan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat.
Materi pendidikan jasmani dibedakan menjadi dua kelompok yaitu materi pokok dan materi pilihan. Materi pokok merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Sedangkan materi pilihan merupakan kegiatan olahraga di luar jam pelajaran sekolah berupa kegiatan ekstrakulikuler olahraga.
Lari cepat atau sprint merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam materi pokok pendidikan jasmani. Lari sprint dalam kids atletik dipadukan dengan lari gawang dan lari slalom atau lari zig-zag. Perpaduan  tersebut bertujuan agar siswa lebih tertarik dan antusias dengan pembelajaran atletik khususnya lari sprint di sekolah dasar. dalam silabus disebutkan, Standar Kompetensi : Mempraktikan berbagai variasi gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang  terkandung di dalamnya dan Kompetensi dasar : Mempraktikkan variasi gerak dasar ke dalam modifikasi atletik, serta nilai semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran Sebagai olahraga pendidikan, gerak dasar lari sprint diajarkan melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani.
Salah satu tujuan dari pembelajaran lari sprint adalah hasil belajar, maka seorang guru pendidikan jasmani dan kesehatan untuk mencapai tujuan pembelajaran lari sprint, harus memperhatikan perkembangan anak, karakteristik anak, kemampuan anak dan kesukaan anak serta tujuan yang harus dicapai. Dalam melaksanakan pembelajaran atletik khususnya lari cepat di sekolah dasar, masih banyak guru penjas  yang belum memberikan suatu bentuk pelajaran atletik yang sesuai, masih menggunakan pembelajaran yang monoton padahal atletik harus diajarkan sejak usia dini. Siswa perlu diberikan materi pelajaran dengan benar yang tersusun dengan baik dan menarik
Berdasarkan observasi peneliti, hasil belajar lari cepat (sprint) sebagian  siswa kelas VA SD Negeri Mojosongo III masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimun), dimana KKM penjasorkes di SD Negeri Mojosongo III adalah 75. Dari 43 siswa putra dan putri kelas VA baru sekitar 40% siswa yang nilainya sudah mencapai KKM.
Ada banyak hal yang menyebabkan hasil belajar lari cepat di SD Negeri Mojosongo II masih dibawah KKM. Salah satunya banyak siswa kurang senang dan kurang suka ketika guru menyampaikan materi atletik khususnya lari, terlebih lagi setelah melihat sarana dan prasarana yang digunakan merupakan alat pembelajaran yang sesungguhnya. Itu akan membuat anak merasa bosan dan enggan untuk mengikuti proses pembelajaran lari sprint.
Hal ini ternyata sebagai akibat dari kurang inovatifnya para guru penjasorkes SD Negeri Mojosongo III dalam mengemas model serta strategi pembelajaran sehingga membuat siswa kurang senang dan kurang antusias dalam belajar penjas khususnya pelajaran atletik pada nomor lari cepat (sprint). Ketrampilan dasar atletik merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh setiap siswa sebagai dasar untuk dapat melakukan ketrampilan pada olahraga lainnya. Namun kenyataanya pelajaran atletik khususnya lari cepat (sprint) kurang diminati oleh siswa.
Atas dasar hal tersebut diatas, maka peneliti berusaha mencari solusi bagaimana mengatasi agar tujuan dari pembelajaran lari cepat (sprint) dapat tercapai dengan baik. Jika dalam pembelajaran lari cepat siswa kurang semangat dan kurang antusias yang menyebabkan hasil belajarnya belum maksimal maka  perlu langkah yang tepat disesuaikan dengan kondisi siswa.
Salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi guru penjasorkes dalam meningkatkan hasil belajar lari cepat. Metode yang digunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan model Team Games Tournament (TGT). Pembelajaran dengan model Team Games Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Team Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebuh rileks disampung menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Model Team Games Tournament (TGT) ini dirancang untuk menciptakan kerjasama antar siswa agar suasana pembelajaran menarik, lebih rileks dan bisa menciptakan suasana kondusif. Adapun lima komponen utama dalam TGT, yaitu sebagai berikut : (1). Penyajian kelas, (2). Kelompok (team), (3). Games, (4). Turnamen, (5). Team recognize (penghargaan kelompok).
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dan dari masalah umum yang dihadapi guru penjas dalam pengemasan dan penyampaian materi khususnya gerak dasar lari cepat, maka peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VA SD Negeri Mojosongo III dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Model Team Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas VA SD Negeri Mojosongo III”.
Diharapkan dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang peneliti lakukan dapat memberikan jalan keluar dari masalah yang selama ini dihadapi oleh para guru pendidikan tasmani, olahraga dan kesehatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada umumnya dan pembelajaran lari jarak pendek pada khususnya, serta mampu memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani yang akhirnya mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam bidang olahraga pada umumnya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana  model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint atau lari cepat pada siswa kelas VA SD Negeri Mojosongo III Tahun Pelajaran 2011/2012 ?
Definisi operasional variabel:
1.   Lari Cepat atau Lari Sprint
Lari cepat atau sprint merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang termasuk dalam materi pokok pendidikan jasmani. Lari sprint dalam kids atletik dipadukan dengan lari gawang dan lari slalom atau lari zig-zag. Di dalam buku TKJI lari cepat cara mengukurnya dengan melihat waktu tercepat yang bisa di capai siswa untuk menenpuk jarak 40 meter.
2.   Model pembelajaran Team Games Tournament (TGT)
Menurut Slavin (2005: 170) mengemukakan bahwa ”TGT terdiri dari siklus reguler dari aktivitas pengajaran, sebagai berikut:
a)      Pengajaran
Menyajikan materi Lari Cepat (sprint), menyampaikan tujuan dari pembelajaran, menyampaikan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan motivasi agar siswa lebih bergairah dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran lari cepat


b)      Belajar Tim
Siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang atau lebih yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas (bermacam-macam jenis) anggota kelompok diharapkan dapat memotivasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai meteri pelajaran lari cepat yang sudah di sampaikan oleh guru penjasorkes.
c)      Turnamen
Disini yang dimaksud turnamen adalah games-games yang dilakukan oleh kelompok siswa tadi kemudian di kompetisikan, untuk mendapatkan pemenang atau juaranya.
d)     Rekognisi Tim
Rekognisi atau bisa juga penghargaan berarti tim mana yang menjadi pemenang akan mendapatkan penghargaan dari gurunya.

C.    Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah disampaikan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
Untuk meningkatkan hasil belajar lari cepat atau lari sprint dengan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) pada siswa Kelas VA Sekolah Dasar Negeri Mojosongo III Tahun Pelajaran 2011/2012”
D.    Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.      Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan, serta ketrampilan dalam memilih model pembelajaran yang baik dan efektif untuk mengajar penjasorkes apabila sudah menjadi guru penjasorkes.
2.      Bagi guru pendidikan jasmani, dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan dan memilih model pembelajaran yang baik dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar lari sprint atau lari cepat.
3.      Bagi siswa, selain diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, juga dapat memacu siswa agar lebih berpartisipasi dan berperan serta secara aktif dalam kegiatan pembelajaran penjas, khususnya lari cepat atau lari sprint.
4.      Bagi sekolah, mudah-mudahan penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya pembelajaran penjaso

No comments:

Post a Comment